Kemarin, di MILAD II TDA saya mendapatkan cerita menarik dari P’ Iim. Ceritanya begini :
Suatu hari terjadi banjir disuatu desa, rumah Ahmad salah satu warga yang taat beribadahpun tak luput dari terjangan banjir tersebut. Ketika banjir sudah sepinggang orang dewasa, tetangganya mengingatkan Ahmad agar segera mengungsi. Dengan keyakinannya yang kuat pada pertolongan Allah Ahmad berkata ”Tidak, saya akan tetap disini saja, saya sudah berdoa dan doa saya pasti dikabulkan, saya menunggu pertolongan Allah datang, Insya Allah saya pasti selamat”. Lalu tetangganya berkata ”ya sudah kalau begitu”.
Beberapa saat kemuadian banjir makin besar, saat bajir sudah seleher orang dewasa, sebuah perahu karet lewat, orang diatas perahu karet tsb berkata : ”Ahmad cepat naiklah bersama kami, selamatkan dirimu”. Si Ahmad dengan yakin berkata :”Tidak, saya akan tetap disini, saya sudah berdoa, Allah pasti akan kabulkan doa saya, saya akan menunggu pertolongan Allah, Saya pasti selamat, pertolongan Allah pasti datang”. Orang di atas perahu itu berkata ya sudah kalau begitu.
Ketika banjir semakin besar dan hampir menenggelamkan rumahnya, sebuah Helikopter datang. Orang dalam helikopter tersebut berkata : ”Ahmad cepat raih tali ini, naiklah ke bersama kami”. Ahmad menjawab : ”Tidak, saya akan tetap disini, saya sudah berdoa pada Allah, saya akan selamat, Allah pasti kabulkan doa saya, Allah pasti menyelamatkan saya”. Karena tak bisa dibujuk maka helikopter itupun pergi meninggalkan Ahmad.
Tak lama setelah itu, banjir bandang datang, air bah besar tak kuasa ditahannya, maka Ahmadpun terbawa hanyut dan mati tenggelam.
Kemudian setelah mati dan dibangkitkan lagi ”Ahmad protes pada Allah”.
”..Ya Allah, engkau ingkar janji, aku yakin pada janjiMU, engkau berkata ’Ud’unii astajib lakum, berdoalah padaKU pasti akan Aku kabulkan doamu’, aku yakin dengan janjiMU, tapi ketika aku berdoa padamu agar aku diselamatkan dari banjir yang menimpa desaku, Engkau tidak mengabulkan doaku, Engkau tidak datang menyelamatkanku, malah Engkau mengirimkan banjir yang sangat besar sehingga aku terbawa hanyut dan mati, bukankah Engkau Maha penolong, tapi kenapa Engkau tidak menolong aku, Engkau tidak mengabulkan doa-ku”.
Allah berkata, : ”Ahmad, Aku sudah mengabulkan doamu, Aku sudah berusaha menyelamatkanmu 3 kali. Pertama Aku mengirimkan tetanggamu untuk mengajak engkau, tapi engkau menolaknya. Kedua, Aku kirimkan orang dengan perahu karet, tapi engkau menolaknya juga, sampai pertolonganku yang ketiga Aku mengirimkan sebuah helikopter untuk menyelamatkanmu tapi engkau menolaknya juga”
Dari cerita ini, hendaknya kita waspada terhadap tanda-tanda pertolongan Allah. Peluang-peluang yang Allah berikan yang melintas dan bertebaran disekitar kita harus kita amati dengan baik. Jangan-jangan selama ini kitapun melewatkan doa yang telah Allah kabulkan. Yang harus kita ingat adalah, segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang ’ujug-ujug Wah...’ semuanya melalui proses atau sunnatullah.
Sunday, January 27, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment