Tuesday, November 20, 2007

1001 Cara untuk Mencapai Kesuksean

Banyak jalan menuju roma...
Keliru bila orang berkata "ada satu cara terbaik untuk mencapai sukses" sebab cara untuk mencapai sukses ada sebanyak kepala manusia yang hendak mencapainya...bila ada 1001 orang yang bersungguh-sungguh dengan cara mereka masing-masing, maka akan ada 1001 jalan mencapai sukses...

Saya banyak mendapat ajakan untuk mencapai sukses....saya ucapkan terima kasih pada semua orang yang pernah mengajak saya untuk bersama-sama mencapai sukses...tapi mungkin saya merasa punya cara sendiri untuk mencapai sukses yang mungkin berbeda bahkan bertolak belakang dengan orang yang mengajak saya dan saya tetap menghormati cara yang mereka tempuh.

Ketika saya di MLM Amway....saya pernah ikut seminar besar 2 hari di Istora Jakarta, Ruarrrr biasa atmosfirnya.....membuat kita demam untuk segera menjadi sukses dan seakan-akan kesuksesan begitu dekat dengan kita....begitu juga ketika di UFO, CNI dan MLM lainnya....atmosfirnya bagus...memotifasi kita untuk mencapai sukses...Tapi rupanya saya merasa jalan saya bukan disana....saya punya cara tersendiri untuk mencapai puncak...

Sekarang ini saya saya masih suka menonton VCD "PIPO dan EMBRO" dari Amway, disitu diceritakan cara Pipo dan Embro mencapai tujuannya. Pipo yang cerdik dan berpikir jauh kedepan lebih suka menunda kesenangan hari ini untuk kesenangan yang akan datang. Pesan yang disampaikannya persis sama dengan dengan apa yang disampaikan oleh Tung Desem Weringin, "Menunda kesenangan". VCD tersebut sangat menginspirasi saya dalam meniti jalan menuju kesuksesan.
Buat anda semua para sahabat....selamat menempuh jalan kesuksesan masing-masing....Allah pasti kabulkan setiap keinginan hamba yang berusaha mewujudkan mimpinya....

Thursday, November 15, 2007

Ketakutan yang Tidak Beralasan

Dulu....waktu saya belum nikah...ada kesangsian dalam diri, mampukah saya membahagiakan dia setelah menjadi istri saya....bagaimana dengan anak-anak yang akan lahir nanti, apakah mereka akan mendapatkan pendidikan yang baik, kesejahteraan dan kesenangan.

setelah menikah dan mempunyai anak...... fuih.......semua itu itu cuma ketakutan yang tidak beralasan.... ternyata nikah itu nikmatnya luar biasa....pantas saja banyak laki-laki ingin nambah istri, padahal istri satu saja ngga ada habisnya...he..he.......

begitupun ketika kita akan membuka suatu usaha, membuka kios atau toko, terbayang ketakutan yang berseliweran, jangan-jangan rugi, nanti uang kita akan hilang, dsb, dsb......Tapi setelah membuka usaha pertama...ingin segera membuka usaha kedua...ketiga...keempat...dan seterusnya....sekarang saya sedang menikmati nikmatnya mempunyai sebuah bisnis....nggak sabar ingin cepat-cepat melebarkan sayap....tapi kata orang bijak...sabar...sabar...jangan terburu-buru....pelajari dulu dengan baik....perkokoh pondasinya. Maka sekarang saya sedang bersabar dan mengamat-amati, siap menjaring setiap peluang muncul...

Wednesday, November 7, 2007

Kemana Yang Seribu???

Pada jaman SMA dahulu, teman saya dan 2 teman lainnya (anak band) ingin membeli radio. Mereka meminta bantuan (sebut saja udin namanya) untuk mencarikan sebuah radio untuk latihan mereka. Singkat cerita, didapatlah radio itu dengan harga 75.000. Karena bertiga, maka mereka patungan masing-masing 25.000. Kemudian si Udin, membawa uang tersebut untuk membeli radio yang diinginkan. Dan ternyata Pak haji yang punya toko memberikan discount 5ribu, jadi udin hanya bayar 70.000. Dipikir-pikir, Udin ngerasa ngga enak ngambil keuntungan banyak, akhirnya dia ambil hanya 2 ribu saja, sisanya yang 3 ribu diserahkan kepada tiga serangkai, masing masing seribu. Nah, teman saya (yang ngerasa jago matematika) kemudian berhitung. 25ribu dikurangi seribu sama dengan 24.000. Dikalikan 3 hasilnya adalah72.000. sementara si Udin pegang 2.000 (uang jasa). Pertanyaan nya kemanakah yang seribu rupiah? Karena mereka patungan24000 (total bertiga jadi 72000 plus uang ditangan Udin 2000 grandtotalnya 74000), padahal uang awal mereka adalah 75000. Ada yang bisa bantuin teman saya ?..........(Pertanyaan Mas Yogi TDA)..........

STOP........Sebelum meneruskan membacanya.........Coba Jawab dulu yah pertanyaan diatas.......

Selanjutnya....
Ketika kita mendapatkan pertanyaan seperti ini, jawaban yang mungkin muncul adalah pasti ada yang salah dalam soal ini, ternyata tidak. Ini adalah soal paradigma/perspektif dari sudut mana kita memandang dan apa yang menjadi fokus kita. Orang yang berfokus pada harga radio yang 75rb tidak akan pernah menemukan jawabannya. untuk menjawabnya coba kita berfokus pada uang yang dikumpulkan 24rb x 3 = 72rb. harga radio 70rb dan keuntungan 2rb diambil si Udin.....terjawab kan.....

Dalam menyelesaikan suatu masalah terkadang kita hanya terfokus pada satu sisi sedangkan sisi lainnya tidak kita lihat. Ini pelajaran buat kita semua, dalam menyelesaikan masalah, cobalah pandang semua sisi. Bila kita tidak menemukan solusi pada salah satu fokus, maka geserlah fokus kita....mungkin jawabannya akan kita temukan bila kita merubah perspektif kita.

Tuesday, November 6, 2007

Bekerja sebagai Ladang Amal

Dulu saya keluar masuk MLM. saya sangat menyukai atmosfir positifnya, banyak yang saya pelajari dari MLM terutama dari Nekwork21, sistem pelatihannya bagus. Tapi ada satu hal yang saya tidak suka dari janji manis MLM adalah "Sekarang kita bekerja keras dan dalam waktu singkat kita akan pensiun, ongkang-ogkang kaki, tiap hari bisa berwisata bersama keluarga sedangkan duit terus mengalir tiada henti, dsb, dsb, dsb,..."

Hidup semacam ini sama sekali bertentangan dengan ajaran agama. Setahu saya agama apapun mengajarkan kita untuk terus bekerja sebagai ladang amal ibadah kita. Maka tujuan kita bekerja bukan hanya untuk mencari duit, tapi yang lebih mulia dari itu adalah mencari ridlo Allah. Maka bekerjalah pada bidang yang paling kita sukai, agar kita tidak merasa lelah dalam bekerja. Jadikan pekerjaan kita sebagai ladang amal ibadah kita, sehingga jika kita mati saat bekerja...maka Insya Allah kita digolongkan mati syahid.

Ada berbagai macam alasan ketika seseorang memutuskan untuk full TDA. tapi tetaplah bekerja keras dan harus lebih keras lagi, karena kerja keras yang kita lakukan murni untuk kita sendiri dan keluarga tercinta.