Monday, November 24, 2008
Entrepreneur
Orientasi seorang entrepreneur dapat dijabarkan dalam 5 dimensi berikut. Pertama, dia yang PROAKTIF merencanakan semua dan melakukan lebih awal daripada orang lain dengan seluruh potensi yang dimilikinya. Kedua, dia yang INOVATIF menggagas ide sekaligus menjalankannya dalam bentuk produk baru yang bermanfaat dan bernilai jual di mata masyarakat atau konsumen. Ketiga, dia yang MANDIRI siap maju mewujudkan rencana dan inovasinya walau harus diabaikan oleh orang lain. Keempat, dia BERANI mengambil resiko dan tanggung jawab untuk menjalankan seluruh rencana yang telah matang disiapkan. Kelima, adalah dia yang SIAP/BERANI BERSAING dengan pihak mana pun secara terbuka, jujur, dan santun dalam menjalankan bisnis.
Mungkinkah dibentuk sekolah untuk menciptakan para entrepreneur dengan kemampuan dan orientasi seperti tersebut di atas? Saya sepakat dengan pendapat para ahli bahwa entrepreneur dapat DICIPTAKAN, tidak sekedat BAWAAN LAHIR. (http://bustanularifin.wordpress.com
Sholat Khusu dengan tersenyum
Selama ini kebanyakan orang berpandangan bahwa sholat khusus hanya bisa dilakukan dengan membanjirnya air mata tobat......
Ternyata khusuk juga bisa didapat dengan senyum.....
Bisakah sholat khusuk dengan senyum.....
Bisa......
Caranya adalah : Dalam sholat kita membayangkan betapa besar nikmat yang telah Allah berikan pada kita, syukuri semuanya, rasakan nikmat itu dalam diri kita, rasakan nikmatnya bantuan Allah dalam dirik kita, rasakan kehadiran Allah yang bangga dan tersenyum melihat ksyukuran kita.....tanpa terasa kitapun ikut tersenyum, hati kita penuh bunga.....dan gairah hidup lebih menyala.
Dari sholat ke sholat kita menghadapinya dengan senyum......oh indahnya.....
saya sedang belajar mempraktekannya.....
Adakah dari anda semua yang telah mendapatkan referensi semacam itu?????
atau sudah banyak yang melaksanakannya.....?
Tuesday, November 11, 2008
Tukang Roti
Pagi ini, seperti biasa, saya berangkat kerja. Jarak dari rumah ke kantor sekitar 17 km. Perjalanan tsb saya tempuh dengan mengendarai sepeda motor yang memakan waktu sekitar 25 menit.
Saat berangkat hari begitu cerah, tapi baru setengah perjalan, hujan deras turun, saya cari tempat berteduh. Tak lama kemudian, turut berteduh pula seorang pengendara motor dengan box besar terbuat dari triplek dibelakangnya. Ditempat berteduh tersebut cuma kami berdua. Dengan senyum, saya menyapa pengedar roti tersebut. Dan obrolanpun berlangsung sbb: S=saya, T=Tukang Roti
S : jual apa Mas?
T : Roti Pak?
S : Ngambilnya dimana?
T : Di Serang Pak
S : Serang-nya di mana?
T : di Penancangan, deket terowongan.
S : berapa keuntungan sebungkus roti, Mas?
T : saya kebagian 200 rupiah per bungkus.
S : Coba saya beli Mas. (saya makan 1 bungkus…hmm…enak..)
T : Ambil aja lagi pak….ga papa kok…
S : Ah…ngga usah..ga usah….udah cukup kok…..(baik juga nih pedagang, pake nawarin gratis). berapa bungkus terjual dalam sehari Mas?
T : 800 bungkus Pak. Saya tinggal taro di warung-warung, besok dibayar sambil naro yg baru.
S : …..deg ( buju buneng…..800 bungkus x Rp. 200/bungkus = Rp. 160.000) berarti sehari bisa dapet 160 ribu dong Mas?
T : Iya, tapi itu kotor.
S : besar itu Mas….., paling makan sama bensin berapa?
T : 40rb saya pake buat makan sama bensin. saya bawa pulang kerumah sekitar 120 ribu….
S : weh…..besar itu Mas….coba bandingin dgn buruh pabrik….paling hebat 1,5 jt rupiah perbulan, itupun dia harus menanggung makan dan ongkos sendiri. Wah…hebat tuh Mas bisa dapet 3,6 jt sebulan, itu bersih lagi…….
T : Ya…tapi modalnya juga besar Pak, saya harus sediain motor, lha kalo onderdil rusak
S : iya sih tapi ganti onderdilkan jarang Mas,…ngomong-ngomong…muter sampe jam berapa Mas?
T : ampe jam 12 pak. Sudah itu pulang dan tidur…..
S : (wah….gila nih orang, kerja Cuma ampe jam 12 penghasilan 160rb perhari) enak dong Mas kerjanya cuma setengah hari…?
T : iya pak.
S : udah berapa tahun ngiderin roti Mas?
T : udah 7 th pak?
S : O…pantes udah lama sih..makanya penghasilannya bisa besar…kalo dulu mah pasti ngga segitu
T : Salah Pak, justru dulu itu keuntungan saya lebih besar, sekarang ini malah tambah sedikit.
S : …….ckkk……(terbengong bengong…., saya pikir dulu ngga sebesar itu penghasilannya, justru dulu lebih besar karena daya beli masyarakat tinggi, ternyata Krisis global ini mempengaruhi juga bisnis roti….gila juga nih bisnis roti….penghasilannya besar banget, ternyata seorang pengedar roti mengalahkan penghasilan saya yang sudah 7 th kerja sebagai Engineer di sebuah perusahaan distributor Kimia Industri).
S : (hujan udah reda….) Mas, makasih ya….
T : iya pak, makasih juga…
Dalam perjalanan ke kantor tersebut, saya terus merenung….ternyata penghasilan pedagang roti keliling aja penghasilannya sudah lebih besar dari saya yang berpendidikan tinggi.
Kejadian tersebut makin menguatkan tekad saya untuk bisa RESIGN secepatnya…..tapi ga nekat la yau…..semuanya harus dipersiapkan.